Mata Pelajaran Sejarah Dapat Berperan Sebagai Pembentukan Karakter Anak Bangsa
![]() |
Mata Pelajaran Sejarah Dapat Berperan Sebagai Pembentukan Karakter Anak Bangsa |
Guru Sejarah - Terkadang masih banyak permasalahan yang masih terjadi di masyarakat seperti kekerasan, narkoba, intoleransi, korupsi, dan sebagainya menunjukkan bahwa masih terdapat krisis moral dan etika dalam masyarakat sehingga perlunya upaya menumbuhkan nilai moral dan etika tersebut sejak dini kepada anak-anak bangsa lewat pendidikan karakter.
Menurut Thomas Lickona pendidikan karakter adalah suatu usaha yang disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang inti.
Sedangkan menurut Ki Hadjar Dewantara pendidikan karakter adalah upaya untuk mengembangkan budi pekerti, pikiran, dan jasmani anak.
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter merupakan suatu proses untuk menanamkan nilai-nilai kepada peserta didik berupa nilai moral maupun nilai etika dengan tujuan untuk membentuk pribadi yang bermoral serta bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, masyarakat, agama dan bangsa sehingga menjadi warga negara yang baik.
Mengapa Pendidikan Karakter Penting?
Nilai moral berperan sebagai pedoman dalam menilai baik buruknya perilaku. Sedangkan nilai etika dapat berperan sebagai pedoman dalam bertindak sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
Nilai-nilai ini dapat dibentuk melalui nilai-nilai yang diajarkan seperti kejujuran, disiplin, empati, kerja sama, kerja keras, rasa hormat, toleransi, kreatif, mandiri, semangat kebangsaan, dan cinta tanah air.
Dengan mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai tersebut dalam diri anak ataupun peserta didik ia mampu bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-nilai yang sudah menjadi kepribadiannya. Sehingga tampak sebegitu besar dan perlunya disampaikan pendidikan karakter ini kepada generasi bangsa.
Menurut Ajat Sudrajat (2011) dalam Jurnal berjudul "Mengapa Pendidikan Karakter?" mengungkapkan ada tujuh alasan mengapa pendidikan karakter itu harus disampaikan:
- Cara terbaik untuk menjamin anak-anak (siswa) memiliki kepribadian yang baik dalam kehidupannya.
- Cara untuk meningkatkan prestasi akademik.
- Sebagian siswa tidak dapat membentuk karakter yang kuat bagi dirinya di tempat lain.
- Persiapan siswa untuk menghormati pihak atau orang lain dan dapat hidup dalam masyarakat yang beragam.
- Berangkat dari akar masalah yang berkaitan dengan problem moral-sosial, seperti ketidaksopanan, ketidakjujuran, kekerasan, pelanggaran kegiatan
Apa Itu Mata Pelajaran Sejarah?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sejarah dapat diartikan sebagai silsilah, asal-usul (keturunan), atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau.
Menurut Ibnu Khaldun sejarah adalah catatan tentang peradaban manusia dan perubahan yang terjadi pada masyarakat.
Mata pelajaran sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan dan termasuk ke dalam kurikulum di sekolah maupun madrasah. Perannya sangat penting sehingga tidak bisa dihilangkan karena secara tradisional pendidikan sejarah dimaknai sebagai upaya untuk mentrasfer kemegahan bangsa di masa lampau kepada generasi muda.
Mata pelajaran sejarah menurut Leo Agung adalah mata pelajaran yang menumbuhkan pengetahuan, sikap, dan nilai tentang langkah perubahan dan perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia dari masa lampau sampai masa kini.
Kesimpulannya bahwa di dalam pelajaran sejarah terkandung beberapa aspek yang perlu dipelajari peserta didik yaitu aspek pengetahuan, aspek sikap, dan aspek ketrampilan, yang berguna dalam upaya memecahkan permasalahan yang dihadapi peserta didik sebagai genarasi bangsa di dalam masyarakat pada masa yang akan datang.
Dari mempelajari sejarah peserta didik dapat melakukan cerminan dari kehidupan masyarakat masa lalu yang telah dipelajarinya untuk diterapkan pada kehidupannya pada masa kini sehingga kelak ia dapat menprediksikan sikap apa yang baik untuk diterapkan pada kehidupannya pada masa yang akan datang.
Peran Mata Pelajaran Sejarah Sebagai Pembentukan Karakter Anak Bangsa
Berdasarkan pendapat dari Leo Agung tadi jelas terlihat bahwa mata pelajaran sejarah dapat menumbuhkan pengetahuan, sikap, dan nilai tentang perkembangan masyarakat dari masa lalu hingga masa kini dan semua itu dapat dipelajari pada mata pelajaran sejarah.
M. Dien Madjid dan Johan Wahyudhi melalui bukunya ilmu sejarah sebuah pengantar, mempelajari sejarah merupakan perwujudan dari tanggung jawab manusia akan hal-hal yang telah dilakukannya serta keinginan untuk dapat hidup lebih mulia di masa selanjutnya.
Rasa tanggung jawab yang dimaksud berupa tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, masyarakat serta bangsanya, tanpa terkecuali termasuk tanggung jawab terhadap Sang Pencipta selaku umat beragama. Diharapkan kelak itu semua dapat tumbuh sebagai sebuah karakter.
Terkait perannya sejarah dalam pembentukan karakter, Dr. Sumardiansyah presiden AGSI seusai acara pelantikan dan pengukuhan Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) di Jawa Tengah pernah mengungkapkan bahwa mata pelajaran sejarah adalah mata pelajaran yang membangun karakter anak bangsa karena ia bersifat ideologis sehingga ia sudah menjadi sebuah kewajiban.(Lihat video).***
Post a Comment for "Mata Pelajaran Sejarah Dapat Berperan Sebagai Pembentukan Karakter Anak Bangsa"