Siap-siap Maret 2025 Kemenag Akan Membuka Sebanyak 269 Ribu Formasi PPG Guru Dalam Jabatan, Ini Persyaratannya

syarat ppg dalam jabatan, simpkb ppg dalam jabatan, ppg dalam jabatan apakah harus linier, arti piloting ppg dalam jabatan,

Guru Sejarah - Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kompetensi calon tenaga pendidik yang profesional di masa depan adalah melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Melalui pendidikan profesi guru, seorang guru atau pendidik dapat belajar, berlatih dan melakukan refleksi dalam merencanakan, mengembangkan dan mengaktualisasikan proses pembelajaran yang bermakna dan bermutu sehingga akan menghasilkan lulusan siswa yang berkualitas.

Program PPG terdiri dari dua program yaitu PPG Prajabatan dan PPG Dalam Jabatan. PPG Prajabatan adalah program PPG yang dikhususkan bagi para calon guru yang belum memiliki jabatan sebagai guru. Sedangkan PPG Dalam Jabatan adalah program PPG bagi guru yang telah aktif mengajar di sekolah atau telah memiliki jabatan sebagai guru.

Guru di bawah binaan Kementerian Agama sendiri yang saat ini sudah tercatat sebagai guru dan telah aktif mengajar baik di madrasah maupun di sekolah umum masih banyak belum mengikuti PPG dalam jabatan. Berdasarkan data yang dikutip dari laman kemenag.go.id tercatat ada 625.481 guru.

Jumlah ini terdiri dari guru madrasah, guru PAI di sekolah umum, guru agama Kristen, guru agama Katolik, guru agama Hindu, guru agama Buddha, dan guru agama Khonghucu. Semuanya akan ditargetkan Kementerian Agama terselesaikan dalam dua tahun mendatang. Sebanyak 269.168 guru untuk di tahun 2025 ini dan 356.313 guru untuk tahun 2026 mendatang.

Proses PPG Kementerian Agama yang ditargetkan ini akan dibagi dalam beberapa angkatan dan akan dimulai pada bulan Maret 2025 ini. Kepada para calon peserta PPG dalam jabatan khususnya di lingkungan Kementerian Agama mulai dari sekarang disarankan sudah bisa mempersiapkan diri terutama sekali melakukan pengecekan lineritas mata pelajaran sebelumnya terlebih dahulu.

Untuk mengecek linieritas keseuaian mata pelajaran di madrasah yang diampu dengan sertifikat pendidik dapat melihatnya pada tabel berikut (lampiran III KMA nomor 890 tahun 2019)

Sebagai contoh:

Pada jenjang RA untuk bidang studi sertifikasi Guru Kelas RA dengan kode sertifikasi 020, 021 maka mata pelajaran yang sesuai adalah Guru Kelas RA
Pada jenjang MI untuk bidang studi sertifikasi Guru Kelas MI dengan kode sertifikasi 011, 023, 027, dan 028 maka mata pelajaran yang sesuai adalah Guru Kelas MI, Matematika, PKn, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan Bahasa Arab.
Pada jenjang MI/MTs/MA/MAK untuk bidang studi sertifikasi Pendidikan Agama Islam dengan kode 030, 067, 127, 300, dan 960, mata pelajaran yang sesuai adalah PAI, Al-qur'an Hadis, Aqidah Akhlak, Fiqih, dan SKI
Pada jenjang MI/MTs/MA/MAK untuk bidang studi sertifikasi Al-Qur'an Hadis dengan kode 022, 085, 093, 236, 711, dan 712, mata pelajaran yang sesuai adalah Alquran Hadis, Aqidah Akhlak, Fiqih, SKI, Tafsir Ilmu Tafsir, Hadis Ilmu Hadis, Qira'ah Qur'an, Tahfidz al-Qur'an, Ilmu Tajwid, Ulumul Qur'an, Tafsir, Ulumut Tafsir, Hadis, Ulumul Hadis/Musthalah Hadis
Pada jenjang MI/MTs/MA/MAK untuk bidang studi sertifikasi Akidah Akhlak dengan kode 068, 069, 128, 235, 629, dan 712, mata pelajaran yang sesuai adalah Akidah Akhlak, Al-Qur'an Hadis, Fiqih, SKI, Ilmu Kalam, Tashawuf, Aqidah/Tauhid, Akhlak Imla dan Khot, dan Tarbiyah Islamiyah.
Pada jenjang MI/MTs/MA/MAK untuk bidang sudi sertifikasi Fiqih dengan kode 068, 069, 129, 133, 237, 271, dan 713, mata pelajaran yang sesuai adalah Fiqih, Akidah Akhlak, Al-Qur'an Hadis, SKI, Fiqih-Ushul Fiqih, Qawaid-Fiqhiyah, Tarikh-Tasyri, Qaidah Fiqhiyah, dan Ilmu Faridl.
Pada jenjang MI/MTs/MA/MAK untuk bidang studi sertifikasi Sejarah Kebudayaan Islam dengan kode 068, 083, 117, 204, 238, dan 714, mata pelajaran yang sesuai adalah SKI, Alquran Hadis, Aqidah Akhlak, Fiqih, Tarikh, Sirah Nabawiyah
Pada jenjang MI/MTs/MA/MAK untuk bidang studi sertifikasi Bahasa Arab dengan kode 069, 085, 167, 239, dan 314, mata pelajaran yang sesuai adalah Bahasa Arab, Nahwu, Shorof, Balaghah, Qira'atul Kutub, Imla, Hiwar, 'Khath/Tahsinul Khath, Qaidah Sharaf/Qaidah I'lal, I'lal, Qaidah I'rab, I'rab, Ilmu Bayan, Ilmu Mantiq, Ilmu Arudl, Hisab/Riyadiat.

Itulah bebapa contoh bidang studi sertifikasi yang sesuai dengan beberapa mata pelajaran yang ada di madrasah berdasarkan lampiran KMA nomor 890 tahun 2019. Untuk mengecek secara lengkap bidang studi yang lain dapat membaca langsung pada peraturan tersebut.

Sedangkan bagi guru di bawah binaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) kesesuaian linieritas mata pelajaran sertifikasi dapat mengeceknya pada Peraturan GTK Kemendikbudristek terbaru.

Di samping mengecek linieritas mata pelajaran sertifikasi di atas lantas apa lagi yang mesti dipersiapkan untuk terjaring sebangai peserta PPG Dalam Jabatan Kementerian Agama yang akan dimulai bulan Maret mendatang? Pastikan data berikut:

Terdaftar aktif sebagai guru dalam satminkal yang terdata dalam sistem pendataan Kementerian Agama;
Guru yang diangkat paling lambat pada 30 Juni 2023 dan terdata aktif Tahun Ajaran 2023/2024;
Memiliki kualifikasi akademik minimal S-1/D-IV yang sesuai dengan mapel PPG Dalam Jabatan seperti yang dijelaskan di atas;
Belum mencapai batas usia pensiun guru berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
Belum memiliki sertifikat pendidik;
Sehat jasmani yang dibuktikan dengan surat keterangan sehat jasmani dari rumah sakit pemerintah/puskesmas/pusat layanan kesehatan lainnya.
Bagi calon peserta PPG Dalam Jabatan akan dilakukan seleksi administrasi berbasis data yang ada dalam sistem.

Demikian informasi terkait program PPG Dalam Jabatan Kemneterian Agama yang akan dimulai dalam bulan Maret 2025 ini semoga bermanfaat bagi para calon peserta. Pastikan Anda terdaftar sebagai peserta PPG Dalam Jabatan Kementerian Agama dalam dua tahun mendatang ini.