Bangunan Museum Tsunami Aceh Mengingatkan Kita Peristiwa 20 Tahun Silam

museum tsunami aceh 2004, museum tsunami aceh adalah, tsunami museum banda aceh, isi museum tsunami aceh,
Bangunan Museum Tsunami Aceh Mengingatkan Kita Peristiwa 20 Tahun Silam

Dari keterangan buku Gempa Bumi dan Tsunami yang diterbitkan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi dijelaskan bahwa tsunami adalah rangkaian gelombang laut yang mampu menjalar dengan kecepatan mencapai 900 Km/jam atau lebih, terutama diakibatkan oleh gempa bumi yang terjadi di dasar laut. 

Terjadinya tsunami disebabkan oleh gempa bumi yang terjadi di dasar laut. Sedangkan tsunami yang dipicu oleh tanah longsor, letusan gunung berapi di dasar laut, atau akibat jatuhnya meteor jarang terjadi.

Masih berdasarkan informasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Indonesia, bahwa tidak semua gempa bumi mengakibatkan terbentuknya tsunami. Syarat terjadinya tsunami akibat gempa bumi apabila memiliki ciri-ciri pusat gempa terjadi di dasr laut, kedalaman pusat gempa kurang dar 60 Km, megnituda lebih besar dari 6.0 Skala Richater, dan jenis patahan adalah yang memiliki dislokasi vertikal yaitu sesar naik dan sesar turun (biasanya akibat zona subduksi).

Kondisi alam inilah yang terjadi sekitar 20 tahun silam di salah satu provinsi Indonesia paling ujung pulau Sumatera yaitu Aceh. Tepatnya pada tanggal 26 Desember 2004 gempa bumi dengan kekuatan 9 Skala Richter di kedalaman 30 Km dasar laut sebelah Barat Daya Aceh membangkitkan gelombang tsunami dengan kecepatan awal 700 Km/Jam.

Tsunami Aceh tahun 2004 tersebut tercatat sebagai salah satu bencana kemanusiaan terbesar dalam sejarah modern oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Bagaimana tidak, Indonesia merupakan negara yang menerima dampak tsunami terbesar pada tahun 2004 dan provinsi Aceh merupakan salah satu provinsi yang menerima dampak tersebut.

Dari laporan international Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) yang dikutip dari buku "Aceh Pasca Lima Belas Tahun Tsunami (Kilas Balik dan Proses Pemulihan)" diterbitkan Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Universitas Syiah Kuala tahun 2019, data korban tsunami Aceh 2004 dari jumlah 9 negara yang dilaporkan, negara Indonesia mendapat urutan pertama yang memperoleh angka terbanyak yaitu sebesar 173.741 jiwa yang meninggal / hilang. Sedangkan jumlah mengungsi sebesar 394.539 jiwa. 

Pasca gempa dan tsunami Aceh tahun 2024 dalamrangka mewujudkan upaya penanggulangan beberapa kebijakan pemerintah yang dilakukan seperti menetapkan bencana tsunami Aceh sebagai bencana nasional melalui keppres tanggal 27 Desember 2004, tahap tanggap darurat sejak Januari hingga Maret tahun 2005, tahap rehabilitasi mulai April 2005 hingga Desember 2006, dan tahap rekonstruksi dimulai sejak Juli 2005 hingga Desember 2009.

Tahap rekonstruksi ini bertujuan untuk melakukan pembangunan kembali fasilitas-fasilitas umum dan tempat tinggal masyarakat sehingga terbentuknya kembali kawasan pemukiman masyarakat mulai dari desa hingga kota.

Jika kita terus ingin mengukir goresan pena masih panjang dan banyak lagi yang harus diceritakan tentunya dapat merubah suasana hati kembali sedih. Tapi cukuplah itu kita jadikan sebuah kenangan dan pelajaran berharga yang dapat diwariskan kepada anak cucu. Apalagi dengan didirikan sebuah bangunan yang dapat membuat kita tidak merasa lupa akan peristiwa yang pernah terjadi saat itu, yaitu Museum Tsunami Aceh. 

Museum Tsunami Aceh didirikan pada tahun 2009 merupakan salah satu situs sejarah yang menggambarkan bencana alam tsunami yang pernah terjadi saat itu. Museum ini dibangun bertujuan untuk mengenang musibah gempa bumi dan tsunami tahun 2004 yang pernah melanda Aceh. 

Bangunan museum ini didesain oleh seorang dosen arsitektur ITB, M. Ridwan Kamil. Keberadaan gedung ini dapat menjadi pusat pendidikan mitigasi bencana bagi masyarakat dan pusat evakuasi jika bencana tsunami sewaktu-waktu datang kembali. 

Setiap desain sisi dan lantai gedung memiliki nilai dan filosopi tersendiri. Di dalam gedung terdapat beberapa gambar peristiwa tsunami, artefak jejak tsunami yang kala dilihat akan mengingatkan kita (bagi yang pernah mengalami) pada peristiwa 20 tahun silam itu.

Saat ini gedung museum tsunami Aceh menjadi salah satu tempat tujuan yang banyak dikunjungi masyarakat baik dari kalangan masyarakat Aceh sendiri maupun masyarakat luar provinsi Aceh. Untuk berkunjung ke sana sSelama periode liburan ini akan buka setiap hari dengan pembagian jadwal menjadi dua sesi, yaitu pukul 09.00-12.30 WIB dan 13.30-17.00 WIB. Sedangkan khusus hari Jumat beroperasi mulai 14.00-17.00 WIB.

Post a Comment for "Bangunan Museum Tsunami Aceh Mengingatkan Kita Peristiwa 20 Tahun Silam"